Operasi bagi sebagian besar orang, sangatlah menakutkan, karena ketidak pahaman dan pengalaman yang menakutkan dari rumah sakit tempo dulu... Pasti sakit jika bagian tubuh kita ada yang diiris atau disayat dengan pisau bedah atau gunting tajam. Tetapi sekarang tidak perlu takut dan cemas lagi menghadapi operasi. Tenang saja, ada obat bius untuk mengatasi rasa sakit, atau di kenal di dunia kedokteran dengan Anestesi. Bagi petugas kesehatan saya berharap anda dapat memberikan informasi kepada pasien dengan sangat simpel dan baik, dan bagi anda yang akan mengalami pembedahan, saya mengajak Anda mengenal seluk beluk dunia pembiusan.
Diharapkan artikel ini bermanfaat dalam informasi tentang pembiusan operasi baik itu operasi kecil, seperti: mengangkat mata ikan di kaki, sunat, dan lain-lain. Juga dalam menghadapi operasi besar, seperti operasi melahirkan dengan Caesar, operasi Jantung, operasi tiroid, dan lain-lain.
Sebaiknya kita memahami dahulu definisi operasi. Operasi adalah tindakan pembedahan terhadap tubuh pasien untuk menemukan atau memperbaiki kondisi yang sakit (patologis) seperti penyakit atau luka, sehingga tubuh pasien dapat bekerja lebih baik.
Terdapat pula operasi yang tidak mengobati penyakit, namun dikhususkan untuk kecantikan, seperti operasi pemasangan silikon pada payudara, operasi bentuk wajah.
Saya pikir, kita harus mengucap syukur. Jika bukan karena trauma kecelakaan atau luka bakar, tidak perlu mengubah bentuk wajah untuk tampil berbeda.
Mengetahui apa kegunaan obat bius dalam Anestesi
Dengan memberikan obat bius, dokter bisa leluasa melakukan tindakan medis yang melibatkan peralatan tajam (Pisau bedah, jarum, gunting) pada bagian tubuh yang akan dioperasi, TANPA ANDA MERASA TERSAKITI DAN SANG DOKTER JUGA TIDAK MERASA CEMAS UNTUK MELAKUKAN PEMBEDAHAN.
Pembiusan identik dengan cabang ilmu kedokteran Anestesi. Dokter yang ahli dalam dunia pembiusan, yaitu dokter spesialis Anestesi. Namun dokter umum pun, dokter gigi, dokter mata juga menggunakan keterampilan mereka untuk melakukan pembiusan, TETAPI HANYA YANG BERSIFAT LOKAL, Atau di tempat di mana akan dilakukan suatu tindakan medis, seperti angkat kutil, cabut gigi, operasi katarak, dan lain-lain
Jenis-jenis Pembiusan atau Anestesi
Ada Tiga jenis pembiusan atau Anestesi yang digunakan dalam ilmu kedokteran antara lain bius lokal, regional dan umum. Ke 3 jenis anestesi ini, tentunya memakai obat-obatan. Sedangkan 2 jenis lainnya yaitu Hipoanestesi digunakan dalam ilmu hipnotis. dan Akupuntur, umumnya tidak menggunakan obat-obatan medis. Ada juga teknik anestesi dengan arus listrik.
Anestesi lokal atau Bius Lokal
Jenis ini biasa dipakai untuk tindakan medis minor atau operasi kecil. Obat bius akan disuntikkan di sekitar saraf yang mengirimkan sinyal nyeri. Obat bius akan bekerja dengan cara menghentikan sinyal tersebut. Obat bius ini dapat membuat area kecil dari tubuh Anda mati rasa.
Misalnya, Anda menjalani operasi kecil untuk mengangkat mata ikan pada kaki Anda. Dokter hanya akan mengaplikasikan obat bius ke sekitar area kulit yang ditumbuhi oleh mata ikan. Bagian tersebut akan mati rasa namun Anda tetap sadarkan diri. Keadaan lain yang memerlukan prosedur bius lokal adalah penjahitan luka kecil, cabut gigi, sunat.
Operasi mata ikan: Untuk menghilangkan rasa sakit ketika disayat, maka daerah yang disayat sebelumnya harus disuntikan obat anestesi lokal dulu. Biasanya saya pakai Lidocaine injeksi.
Bius regional
Sebagian besar tubuh Anda dapat dibuat mati rasa dengan bius regional. Namun Anda bisa tetap sadar atau bangun. Bius regional terbagi lagi menjadi epidural, spinal dan blok saraf tepi. Salah satu penggunaan bius regional adalah pada prosedur operasi caesar.
Pada bius regional seperti operasi Caesar, pasien tetap sadar, namun tidak merasakan sakit di area bawah tubuh.
Bius umum atau Anestesi umum atau General Anestesi
Obat bius disuntikkan ke pembuluh darah sehingga mempengaruhi otak dan seluruh tubuh sehingga Anda tidak sadarkan diri atau tertidur pulas.
Atau bisa juga pasien diberikan gas tidur melalui pernafasan. Pembiusan jenis ini biasa dilakukan untuk menunjang kinerja dokter saat menjalani operasi besar, Misalnya pada kasus bedah jantung, pengangkatan batu empedu, bedah rekonstruksi tulang, bedah tiroid dan lainnya.
Atau bisa juga pasien diberikan gas tidur melalui pernafasan. Pembiusan jenis ini biasa dilakukan untuk menunjang kinerja dokter saat menjalani operasi besar, Misalnya pada kasus bedah jantung, pengangkatan batu empedu, bedah rekonstruksi tulang, bedah tiroid dan lainnya.
Efek Samping Obat Bius
Sebelum Anda dioperasi, Pastinya dokter akan memberikan anestesi atau obat bius untuk menghilangkan rasa sakit saat dilakukan operasi.
Namun Obat bius dapat menimbulkan efek samping yang membuat Anda tidak nyaman seperti mual, muntah, gatal, pusing, memar, sulit buang air kecil, merasa kedinginan dan menggigil. Biasanya efek-efek tersebut tidak berlangsung lama.
Sebelum dilakukan anestesi, biasanya dokter melakukan tindakan pencegahan efek samping dengan memberikan obat anti mual, seperti Ondansentron injeksi.
Selain efek samping, komplikasi mungkin saja bisa terjadi. Berikut beberapa hal buruk, meski jarang terjadi, yang mungkin menimpa Anda:
- Reaksi alergi terhadap obat bius.
- Kerusakan saraf permanen.
- Pneumonia (radang paru-paru)
- Kebutaan.
- Meninggal.
Risiko terkena efek samping dan komplikasi bergantung pada jenis obat bius yang digunakan, usia, kondisi kesehatan, dan bagaimana tubuh Anda merespons obat tersebut. Risiko akan menjadi lebih tinggi jika Anda memiliki gaya hidup yang tidak sehat (merokok, mengkonsumsi alkohol dan narkoba ), dan kelebihan berat badan.
Untuk mencegah komplikasi akibat pembiusan, Tentu saja Gaya Hidup yang tidak sehat itu harus dihindari!! Pada pemakai narkoba, efek obat anestesi yang disuntikkan dapat menjadi nihil. Atau memerlukan dosis anestesi yang lebih besar untuk membuat pasien narkoba terbius.
Ada baiknya Anda mengikuti semua prosedur yang disarankan dokter sebelum menjalani pembiusan seperti pola asupan makan. Pada pembiusan lokal, biasanya memang pasien dapat bebas makan.
Namun pada operasi besar, atau yang memerlukan tindakan anestesi regional, apalagi Anestesi umum, Dokter biasanya akan meminta Anda berhenti makan 6-8 jam sebelum pembiusan. Tujuannya adalah untuk mengistirahatkan usus, dan mencegah efek samping pembiusan seperti mual, muntah.
Meski jarang terjadi, alergi terhadap obat bius bisa bersifat turunan. Oleh karena itu, cari tahu apakah ada anggota keluarga Anda yang mengalami reaksi buruk terhadap obat bius. Jika ada, katakan hal ini kepada dokter.
Hal- hal yang perlu diperhatikan pasca operasi dan pembiusan
Setelah masa kerja obat bius ini habis pasca-operasi, maka pasien dapat sadar kembali. Anda dapat merasakan nyeri setelah operasi apabila efek obat bius telah habis. Namun jangan khawatir, biasanya dokter akan memberikan obat anti nyeri yang cukup kuat untuk mengurangi rasa nyeri setelah operasi.
Jika sudah sadar, Tanyakan pada dokter, apakah Anda sudah boleh makan. Setelah operasi, terutama operasi besar, biasanya pasien di test apakah bisa buang angin. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa saluran pencernaannya berfungsi dengan baik.
Pasca operasi anda memerlukan asupan nutrisi, gizi dan protein yang baik untuk mempercepat pemulihan. Dukungan keluarga, dan berdoa juga sangat diperlukan untuk kesembuhan Anda.
Semoga bermanfaat
Semoga bermanfaat









Comments
Post a Comment
Berikan saran dan komentar anda